Program Skreening UKS Puskesmas Baron

  

Pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di sekolah dilaksanakan melalui tiga program pokok yang biasa dikenal sebagai trias UKS meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat. Pelayanan kesehatan yang dimaksud meliputi Screening Kesehatan Anak Sekolah atau dikenal sebagai penjaringan kesehatan, pemantauan kesehatan serta penyuluhan kesehatan.


Pelaksanaan Skreening di SDN Garu 2





Penjaringan dilakukan setahun sekali pada awal tahun pelajaran terhadap murid kelas satu di SD/RA, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA negeri dan swasta yang dilakukan oleh suatu Tim Penjaringan Kesehatan dibawah koordinasi Puskesmas. Penjaringan kesehatan merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi pengisian kuesioner oleh peserta didik, pemeriksaan fisik dan penunjang oleh tenaga kesehatan bersama sama kader kesehatan remaja dan guru sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan standar minimal pelayanan bidang kesehatan dan program UKS. Idealnya rangkaian tersebut seharusnya dilaksanakan seluruhnya, namun dalam pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi wilayah setempat.



                                        Dilakukan penimbangan dan pengukuran tinggi badan



Imunisasi sebagai upaya pemberian antigen untuk meningkatkan kekebalan anak secara aktif dengan cara memberikan suntikan vaksin terhadap tubuh sehingga bila terserang penyakit tidak menjadi sakit atau sakit ringan. Riwayat imunisasi biasanya diperlukan untuk mengetahui kelengkapan data imunisasi peserta didik sejak bayi sampai remaja terhadap antigen tertentu. Apabila peserta didik memperoleh imunisasi lengkap dari sejak bayi hingga dewasa maka akan memperoleh kekebalan seumur hidup.



                                      Dilakukan pula pemeriksaan kesehatan umum siswa



Kuesioner gaya hidup selain digunakan untuk memilah yang sehat dan tidak diperlukan juga untuk memberikan informasi penggunaan napza. Harapannya pemeriksaan dan penegakan diagnosis tepat waktu dapat memberikan dasar intervensi yang efektif sedini mungkin, sebelum penyimpangan awal perilaku menjadi pola maladaptif yang menetap atau ketergantungan. Masalah gangguan penggunaan napza khususnya rokok dan alkohol merupakan problem yang kompleks yang penatalaksanaaanya melibatkan banyak bidang keilmuan baik medik maupun non medik, karena hal ini merupakan pintu masuk penggunaan napza suntik. Dalam pola tertentu penggunaan jarum suntik dan sex bebas berkaitan erat dengan penularan HIV Aids. Salah satu penyebab gangguan penggunaan napza adalah kurangnya pendidikan dan informasi tentang bahaya napza baik di kalangan orangtua maupun pelajar. UKS diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran untuk mengembangkan pola hidup sehat yang anti napza. Dengan demikian akan tercipta lingkungan sekolah yang menyenangkan, hubungan yang baik antara siswa dengan siswa, guru dengan siswa dan orang tua dengan guru. Belajar yang menyenangkan di sekolah akan membantu dan meningkatkan daya tahan siswa terhadap pengaruh pengaruh negatif.

0 komentar:

Posting Komentar